Kristus yang
Bangkit: Berjaga-jaga
1.
Saat Teduh Bersama
2.
Nyanyian: KJ 365b: 1-3
Tuhan, ambil hidupku
Tuhan, ambil hidupku dan kuduskan bagi-Mu;
pun waktuku pakailah memuji-Mu s'lamanya.
Tanganku gerakkanlah, kasih-Mu pendorongnya,
dan jadikan langkahku berkenan kepada-Mu.
Buatlah suaraku hanya mengagungkan-Mu
Dan sertakan lidahku jadi saksi Injil-Mu.
3.
Pembacaan Mazmur (Mazmur 66)
4.
Nyanyian: KJ 369a: 1-3
Ya
Yesus, 'ku berjanji
Ya Yesus, 'ku berjanji
setia pada-Mu;
kupinta Kau selalu dekat,
ya Tuhanku.
Di kancah pergumulan
jalanku tak sesat,
kar'na Engkau Temanku,
Pemimpin terdekat.
Dekaplah aku, Tuhan, di
ribut dunia
Penuh kilauan hampa dan suara
godanya.
Di dalam dan di luar si
jahat mendesak.
Perisai lawan dosa, ya
Tuhan, Kau tetap.
Ya Yesus, Kau berjanji
kepada umat-Mu:
di dalam kemuliaan
Kausambut hamba-Mu.
Dan aku pun berjanji setia
pada-Mu.
Berikanlah
karunia mengikut-Mu teguh.
5.
Doa
6.
Pembacaan Alkitab (Markus 13:33-37)
7.
Renungan
Kendaraan bermotor pada umumnya dilengkapi dengan penunjuk
bahan bakar. Fungsi dari penunjuk bahan bakar ini adalah agar pengguna
kendaraan mendapatkan informasi ketika bahan bakar sudah menunjuk ke arah “E”
yang artinya bahan bakar sudah mulai habis. Dengan demikian, pengguna kendaraan
akan berjaga-jaga dengan segera mengisi bahan bakar ketika jarum sudah mulai
menunjuk ke arah “E”. Apa jadinya jika kendaraan bermotor tidak dilengkapi
dengan penunjuk bahan bakar? Tentu pengendara akan mengalami sedikit kesulitan,
yang bisa berdampak pada kehabisan bahan bakar yang mengakibatkan kendaraan
tidak dapat melaju.
Tuhan Yesus telah menjadi Juru Selamat, dengan memberikan
tubuh dan darah-Nya untuk keselamatan hidup manusia. Peristiwa pengorbanan
Tuhan Yesus adalah bukti nyata bahwa Allah sungguh mengasihi manusia
ciptaan-Nya. Namun, kesempurnaan keselamatan tidak terjadi ketika manusia masih
hidup di dunia. Nanti, ketika Dia datang kembali ke dunia ini, untuk menggenapi
keselamatan-Nya.
Di masa penantian itu, Firman Tuhan melalui kesaksian Injil
Markus mengingatkan kita untuk senantiasa berjaga-jaga. Kapan Tuhan akan
datang? Tidak ada yang bisa memprediksi kapan waktunya Tuhan datang. Firman
Tuhan mengatakan: “Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba” (Mrk 13:33b).
Namun Tuhan telah memberikan petunjuk. Ibarat kendaraan
bermotor kita telah diberi alat penunjuk bahan bakar, supaya kendaraan tetap
melaju. Alat penunjuk itu membuat kita akan terus berjaga-jaga. Satu-satunya
alat penunjuk bahan bakar kita adalah Alkitab, firman Tuhan.
Dalam firman Tuhan kita diajar untuk melakukan hal-hal yang
baik. Firman Tuhanlah yang menunjukkan jalan dan peringatan bagi kita yang
salah dan berdosa agar segera untuk berbalik arah. Dengan amat jelas,
keberadaan firman Tuhan direfleksikan dalam II Timotius 3:16, “Segala tulisan yang diilhamkan
Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” Dengan
merenungkan firman Tuhan secara benar, kita dimampukan untuk dapat
berjaga-jaga, menjelang hari kedatangan Tuhan kembali.
Beberapa hal yang bisa petik dari firman Tuhan untuk
berjaga-jaga. Pertama, firman Tuhan akan menunjukkan hal yang baik. Salah satu
bahan bakar iman kita adalah hal yang baik. Hal yang baik akan menumbuhkan
sesuatu yang positif. Misalnya ketika kita diajarkan Tuhan untuk senantiasa
mengandalkan Tuhan dalam hidup kita. Itulah hal yang baik, itulah salah satu
sikap berjaga-jaga. Karena dengan mengandalkan Tuhan, akan tumbuh sesuatu yang
positif, yaitu iman kita yang semakin kuat di dalam Tuhan, sehingga kita tidak
akan mengandalkan “tuhan” lainnya. Tindakah seperti korupsi, mencari dukun,
mencari jalan pintas untuk menjadi orang kaya, dan sejenisnya adalah contoh
tindakan yang tidak mengandalkan Tuhan.
Kedua, firman Tuhan mengingatkan kita yang salah untuk
segera untuk bertobat. Jika penunjuk bahan bakar kita sudah menuju ke “E”, maka
firman Tuhan akan mengingatkan kita. Artinya, jika kita melakukan kesalahan,
kita akan segera sadar dan segera bertobat. Paling tidak, dalam firman Tuhan
kita dapat belajar sepuluh hukum Tuhan (Dasa Titah), di mana itu bisa menjadi
cermin bagi kita.
Ketiga, firman Tuhan memperbaiki perilaku kita. Kendaraan
akan melaju ketika penunjuk bahan bakar berada di atas “E”. Demikianlah firman
Tuhan, akan berdampak merubah hidup kita untuk menjauhi “E” yaitu dosa.
Misalnya, tadinya kita mudah marah, mudah tersinggung, mudah berkata-kata yang
menyakiti sesama, karena firman Tuhan kita tidak lagi menjadi pribadi yang
mudah marah, tersinggung dan kata-kata kita penuh dengan kasih.
Keempat, firman Tuhan mendidik kita dalam kebenaran.
Mendidik artinya kita semakin memahami, mengerti, dan senantiasa memberlakukan kebenaran,
kebenaran yang bersumber dari firman Tuhan tentunya. Misalnya, mengasihi sesama adalah salah satu
kebenaran yang diajarkan Tuhan melalui firman-Nya. Pemahaman tentang mengasihi
tidak berhenti pada, mengasihi orang-orang terdekat, seiman, seazas, dan lain
sebagainya. Tetapi mengasihi siapapun sesama manusia, karena di hadapan Allah
semua itu sama.
Kita perlu
berjaga-jaga, karena si jahat akan senantiasa menggoda kita, supaya kita jatuh
dalam dosa, supaya kita jauh dari Tuhan. Tuhan Yesus Kristus bersabda, “Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan
kepada semua orang: berjaga-jagalah!” Amin
8.
Doa Syafaat
9.
Nyanyian: KJ 339: 1, 3, 4
Maju, laskar Kristus
Maju, laskar Kristus, lawan kuasa g'lap!
Ikut salib Yesus, sungguh dan tetap!
Rajamu sendiri jalan di depan;
majulah, iringi panji cemerlang!
Refrein:
Maju, laskar Kristus, lawan
kuasa g'lap!
Ikut salib Yesus, sungguh
dan tetap!
Bagai laskar jaya G'reja maju t'rus
di jejak teladan saksi yang kudus.
Kita satu tubuh yang kudus dan am;
satu pengharapan, satu pun iman.
Kuasa duniawi timbul-tenggelam,
tapi G'reja Kristus takkan terbenam!
Alam maut tak sanggup menjatuhkannya:
Kristus memenuhi isi janji-Nya.
[yfkl]