Bahan Persekutuan Doa 4 Masa Raya Paskah 2019


Kristus yang Bangkit: Ciptaan Baru


1.     Saat Teduh Bersama

2.     Nyanyian: KJ 362: 1, 2, 4

Aku Milik-Mu, Yesus, Tuhanku

Aku milik-Mu, Yesus, Tuhanku; kudengar suara-Mu.
'Ku merindukan datang mendekat dan diraih oleh
-Mu.

Refrein:
Raih daku dan dekatkanlah pada kaki salib-Mu.
Raih daku, raih dan dekatkanlah ke sisi-Mu, Tuhanku.

Aku hambaMu, Kausucikanlah oleh kasih kurnia,
hingga jiwaku memegang teguh kehendakMu yang mulia.

Dalam dunia tak seutuhnya kupahami kasih-Mu,
sukacita pun barulah lengkap, bila 'ku di rumah
-Mu.


3.     Pembacaan Mazmur (Mazmur 119:105-112)

4.     Nyanyian: KJ 329: 1, 3, 5



Tinggal Sertaku
Tinggal sertaku; hari t'lah senja.
G'lap makin turun, Tuhan tinggallah!
Lain pertolongan tiada kutemu:
Maha Penolong, tinggal sertaku!

Aku perlukan Dikau tiap jam;
dalam cobaan Kaulah kupegang.
Siapa penuntun yang setara-Mu?
Siang dan malam tinggal sertaku!

B'rilah salib-Mu nyata di depan;
tunjukkan jalan yang menuju t'rang.
Fajar menghalau kabut dan mendung.
Tuhan, kekal Kau tinggal sertaku.


5.     Doa

6.     Pembacaan Alkitab (II Korintus 5:11-21)

7.      Renungan

Di Buleleng, Bali, Putu Eka Darmawan mengubah sampah plastik menjadi barang yang bernilai. Eka menyebutnya sebagai “rumah plastik”. Sampah-sampah plastik itu kemudian dipilah, dibersihkan, dan dicacah dengan mesin yang didatangkan dari Kalimantan. Proses terakhir adalah pengeringan cacahan plastik, yang kemudian diekspor ke Tiongkok, untuk diolah menjadi benang. Setiap bulan, Eka berhasil mengeskpor 10 ton cacahan plastik kering. Sampah plastik yang tadinya tidak berguna, ketika diolah menghasilkan bahan baku yang berguna, yaitu untuk membuat benang.

Manusia seringkali jatuh dalam dosa, karena ketidak-mampuan manusia menghadapi godaan. Manusia yang jatuh dalam dosa dapat diibaratkan seperti sampah yang tidak berarti. Hanya dibuang dan tidak bernilai sama sekali. Tetapi ketika Kristus berkarya, manusia berdosa dipulihkan oleh Kristus supaya menjadi manusia yang bernilai. Untuk itu, ada proses yang harus dilewati. Proses itu didasarkan pada kebangkitkan Kristus, yang menjadi adalah bukti nyata karya Agung Kristus untuk memulihkan manusia dari keberdosaannya.

Rasul Paulus mengatakan: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (ay. 17). Manusia yang berdosa, akan menjadi ciptaan baru ketika ia berada dalam karya Kristus yang  bangkit. Seperti sampah, manusia harus bersedia diproses.  Manusia ditempa dan dicacah hingga menjadi sesuatu yang bernilai kembali. Apa nilai baru yang ditunjukkan oleh manusia baru? Manusia baru tidak lagi diperhamba oleh kuasa dosa. Manusia hidup dalam buah roh sebagai dikatakan Paulus Galatia 5:22-23. Di sini kita menemukan 9 contoh hidup manusia baru, yaitu:

a.   Manusia Baru Hidup dalam Kasih
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru tergerak untuk mengasihi orang lain, seperti Kristus mengasihi kita. Musuh kita sekalipun, menjadi bagian yang harus kita kasihi. Di dalam mengasihi, terdapat pegampunan.

b.   Hidup dalam sukacita
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru akan senantiasa hidup dalam sukacita. Sukacita tetap dirasakan meskipun kita dalam keadaan dan situasi yang dianggap memprihatinkan.

c.    Hidup dalam damai sejahtera
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru hidupnya dikuasai oleh damai sejahtera, yang terwujud dalam perkataan yang penuh keteduhan dan mendamaikan orang lain.      

d.   Hidup dalam kesabaran
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru hidupnya senantiasa dipenuhi dengan kesabaran. Sabar dalam menunggu berkat Tuhan, sabar menerima keadaan yang sedang menimpa, sehingga tidak lari mencari ‘tuhan’ yang lain.

e.   Hidup dalam kemurahan
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru artinya hidup dalam kemurahan. Dalam BIMK disebut dengan berbudi. Berbudi nampak dalam keseharian, seperti murah senyum kepada siapapun, murah hati atau suka menolong tanpa membeda-bedakan orang yang kita tolong.

f.     Hidup dalam kebaikan
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru artinya hidup dalam kebaikan. Manusia baru senantiasa mengedepankan kebaikan dalam bertindak. Selalu memikirkan hal-hal yang baik. Selalu menjunjungi tinggi kebaikan untuk diwujudnyatakan.

g.   Hidup dalam kesetiaan
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru artinya hidup dalam kesetiaan. Setia kepada Kristus, setia kepada keluarga, setia kepada pekerjaan yang dipercayakan Tuhan kepada kita.

h.   Hidup dalam kelemahlembutan
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru hidup dalam kelemahlembutan. Kelemahlembutan selalu ingin berdamai dengan siapapun karena tidak ingin melukai siapapun. Kelemahlembutan mengatakan kutukan dari mulutnya karena tidak ingin menyakiti orang lain..

i.     Hidup dalam penguasaan diri
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru hidup dalam penguasaan diri. Mampu menahan diri untuk tidak mewujudkan nafsu keinginan sendiri.

Sebagai ciptaan baru, kita adalah ciptaan yang berharga. Hidup lama kita sejatinya telah berlalu, kini kita telah hidup di dalam kehidupan baru, sebagai ciptaan baru. Mari kita tunjukkan cara hidup ciptaan yang baru. Amin
8.     Doa Syafaat

9.     Nyanyian: KJ 413:1-3

Tuhan, Pimpin anak-Mu
Tuhan, pimpin anak-Mu, agar tidak tersesat.
Akan jauhlah seteru, bila Kau tetap dekat.

Refrein
Tuhan pimpin! Arus hidup menderas;
agar jangan 'ku sesat, pegang tanganku erat.

Hanya Dikau sajalah Perlindungan yang teguh.
Bila hidup menekan, Kau harapanku penuh.

Sampai akhir hidupku, Tuhan, pimpin 'ku terus.
K'lak kupuji, kusembah Kau Tuhanku Penebus.


[yfkl]

klik disini untuk mendowload