Kristus yang Bangkit:
Ciptaan Baru
1.
Saat Teduh
Bersama
2.
Nyanyian: KJ 362: 1, 2, 4
Aku Milik-Mu, Yesus, Tuhanku
Aku milik-Mu, Yesus, Tuhanku; kudengar suara-Mu.
'Ku merindukan datang mendekat dan diraih oleh-Mu.
'Ku merindukan datang mendekat dan diraih oleh-Mu.
Refrein:
Raih daku dan dekatkanlah pada kaki salib-Mu.
Raih daku, raih
dan dekatkanlah ke sisi-Mu,
Tuhanku.
Aku hambaMu,
Kausucikanlah oleh kasih kurnia,
hingga jiwaku memegang teguh kehendakMu yang mulia.
hingga jiwaku memegang teguh kehendakMu yang mulia.
Dalam dunia tak seutuhnya
kupahami kasih-Mu,
sukacita pun barulah lengkap, bila 'ku di rumah-Mu.
sukacita pun barulah lengkap, bila 'ku di rumah-Mu.
3.
Pembacaan Mazmur
(Mazmur 119:105-112)
4.
Nyanyian: KJ 329: 1, 3, 5
Tinggal Sertaku
Tinggal
sertaku; hari t'lah senja.
G'lap
makin turun, Tuhan tinggallah!
Lain
pertolongan tiada kutemu:
Maha
Penolong, tinggal sertaku!
Aku
perlukan Dikau tiap jam;
dalam
cobaan Kaulah kupegang.
Siapa
penuntun yang setara-Mu?
Siang
dan malam tinggal sertaku!
B'rilah
salib-Mu nyata di depan;
tunjukkan
jalan yang menuju t'rang.
Fajar
menghalau kabut dan mendung.
Tuhan,
kekal Kau tinggal sertaku.
5.
Doa
6.
Pembacaan Alkitab
(II Korintus 5:11-21)
7.
Renungan
Di Buleleng, Bali,
Putu Eka Darmawan mengubah sampah plastik menjadi barang yang bernilai. Eka
menyebutnya sebagai “rumah plastik”. Sampah-sampah plastik itu kemudian
dipilah, dibersihkan, dan dicacah dengan mesin yang didatangkan dari
Kalimantan. Proses terakhir adalah pengeringan cacahan plastik, yang kemudian
diekspor ke Tiongkok, untuk diolah menjadi benang. Setiap bulan, Eka berhasil
mengeskpor 10 ton cacahan plastik kering. Sampah plastik yang tadinya tidak
berguna, ketika diolah menghasilkan bahan baku yang berguna, yaitu untuk
membuat benang.
Manusia seringkali
jatuh dalam dosa, karena ketidak-mampuan manusia menghadapi godaan. Manusia
yang jatuh dalam dosa dapat diibaratkan seperti sampah yang tidak berarti.
Hanya dibuang dan tidak bernilai sama sekali. Tetapi ketika Kristus berkarya,
manusia berdosa dipulihkan oleh Kristus supaya menjadi manusia yang bernilai.
Untuk itu, ada proses yang harus dilewati. Proses itu didasarkan pada
kebangkitkan Kristus, yang menjadi adalah bukti nyata karya Agung Kristus untuk
memulihkan manusia dari keberdosaannya.
Rasul Paulus
mengatakan: “Jadi siapa yang ada di dalam
Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang
baru sudah datang” (ay. 17). Manusia yang berdosa, akan menjadi ciptaan baru
ketika ia berada dalam karya Kristus yang
bangkit. Seperti sampah, manusia harus bersedia diproses. Manusia ditempa dan dicacah hingga menjadi
sesuatu yang bernilai kembali. Apa nilai baru yang ditunjukkan oleh manusia
baru? Manusia baru tidak lagi diperhamba oleh kuasa dosa. Manusia hidup dalam
buah roh sebagai dikatakan Paulus Galatia 5:22-23. Di sini kita menemukan 9
contoh hidup manusia baru, yaitu:
a. Manusia Baru Hidup dalam Kasih
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru tergerak
untuk mengasihi orang lain, seperti Kristus mengasihi kita. Musuh kita
sekalipun, menjadi bagian yang harus kita kasihi. Di dalam mengasihi, terdapat
pegampunan.
b. Hidup dalam sukacita
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru akan
senantiasa hidup dalam sukacita. Sukacita tetap dirasakan meskipun kita dalam
keadaan dan situasi yang dianggap memprihatinkan.
c. Hidup dalam damai sejahtera
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru hidupnya
dikuasai oleh damai sejahtera, yang terwujud dalam perkataan yang penuh
keteduhan dan mendamaikan orang lain.
d. Hidup dalam kesabaran
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru hidupnya
senantiasa dipenuhi dengan kesabaran. Sabar dalam menunggu berkat Tuhan, sabar
menerima keadaan yang sedang menimpa, sehingga tidak lari mencari ‘tuhan’ yang
lain.
e. Hidup dalam kemurahan
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru artinya
hidup dalam kemurahan. Dalam BIMK disebut dengan berbudi. Berbudi nampak dalam
keseharian, seperti murah senyum kepada siapapun, murah hati atau suka menolong
tanpa membeda-bedakan orang yang kita tolong.
f. Hidup dalam kebaikan
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru artinya
hidup dalam kebaikan. Manusia baru senantiasa mengedepankan kebaikan dalam
bertindak. Selalu memikirkan hal-hal yang baik. Selalu menjunjungi tinggi
kebaikan untuk diwujudnyatakan.
g. Hidup dalam kesetiaan
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru artinya
hidup dalam kesetiaan. Setia kepada Kristus, setia kepada keluarga, setia
kepada pekerjaan yang dipercayakan Tuhan kepada kita.
h. Hidup dalam kelemahlembutan
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru hidup
dalam kelemahlembutan. Kelemahlembutan selalu ingin berdamai dengan siapapun
karena tidak ingin melukai siapapun. Kelemahlembutan mengatakan kutukan dari
mulutnya karena tidak ingin menyakiti orang lain..
i. Hidup dalam penguasaan diri
Ketika Kristus membarui, maka manusia baru hidup
dalam penguasaan diri. Mampu menahan diri untuk tidak mewujudkan nafsu
keinginan sendiri.
Sebagai ciptaan
baru, kita adalah ciptaan yang berharga. Hidup lama kita sejatinya telah
berlalu, kini kita telah hidup di dalam kehidupan baru, sebagai ciptaan baru.
Mari kita tunjukkan cara hidup ciptaan yang baru. Amin
8.
Doa Syafaat
9.
Nyanyian: KJ 413:1-3
Tuhan, Pimpin anak-Mu
Tuhan, pimpin anak-Mu, agar tidak
tersesat.
Akan jauhlah seteru, bila Kau tetap dekat.
Akan jauhlah seteru, bila Kau tetap dekat.
Refrein
Tuhan
pimpin! Arus hidup menderas;
agar jangan 'ku sesat, pegang tanganku erat.
agar jangan 'ku sesat, pegang tanganku erat.
Hanya Dikau sajalah Perlindungan yang
teguh.
Bila hidup menekan, Kau harapanku penuh.
Bila hidup menekan, Kau harapanku penuh.
Sampai akhir hidupku, Tuhan, pimpin 'ku
terus.
K'lak kupuji, kusembah Kau Tuhanku Penebus.
K'lak kupuji, kusembah Kau Tuhanku Penebus.
[yfkl]
klik disini untuk mendowload