Kristus yang Bangkit:
Mengampuni
1.
Saat Teduh Bersama
2.
Nyanyian: KJ 54: 1, 3
TAK KITA MENYERAHKAN
Tak kita menyerahkan kepada musuhnya
pelita yang bersinar di dalam dunia.
Tak boleh Firman Allah yang sungguh dan teguh,
Alkitab yang mulia, diambil seteru.
Yang dapat memecahkan segala hati k'ras,
yang mencurahkan hidup di hati yang lemas,
yang menyembuhkan luka, mujarab obatnya,
yaitu Firman Allah, penuh anugerah.
3.
Pembacaan Mazmur
(Mazmur 86)
4.
Nyanyian: KJ 353: 1, 4
sungguh lembut tuhan yesus memanggil
Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil,
memanggil aku dan kau.
Lihatlah Dia prihatin menunggu,
menunggu aku dan kau.
Refrein
"Hai mari
datanglah,
kau yang lelah,
mari datanglah!"
Sungguh lembut
Tuhan Yesus memanggil,
"Kau yang
sesat, marilah!"
Yesus berjanji memb'rikan kasih-Nya
kepada aku dan kau.
Ia mengampuni orang berdosa
seperti aku dan kau.
5.
Doa
6.
Pembacaan Alkitab
(Ibrani 12:14-17)
7.
Renungan
Lama sekali pak
Bendol ingin merasakan hidup damai. Baru-baru ini pak Bendol jatuh sakit dan
sudah berupaya semaksimal mungkin untuk kesembuhannya, Namun hasilnya nihil.
Pak Bendol juga tidak tahu, penyakit apakah yang menghinggapi tubuhnya. Dokter
dari berbagai rumah sakit sudah dimintai keterangan mengenai penyakit yang ia
derita. Tidak ada dokter yang mampu memberikan keterangan pasti akan penyakit
yang diderita oleh pak Bendol. Dengan putus asa, pak Bendol datang ke pendeta.
Ia mencurahkan semua isi hatinya. Di akhir diskusi, pendeta mengatakan “Pak
Bendol, obat dari penyakit bapak cuman satu”. “Apa itu pak” tanya pak Bendol.
“Mengampuni” jawab pendeta. Ternyata sudah lama sekali, pak Bendol dendam
kepada pak Koplo yang menyakiti hatinya. Padahal, pak Koplo sudah berulang kali
memohon maaf atas perlakukannya. Pak Bendol bersedia mengampuni. Setelah
didoakan oleh pendeta, hati pak Bendol merasa lega, dan penyakitnya berangsur
pulih.
Apakah manusia
ingin hidup bahagia? Maka jawabnya pasti ya. Bagaimana menggapai kebahagiaan?
Ada banyak jawaban. Salah satu yang amat penting, namun kerap dilupakan adalah:
mengampuni. Tanpa pengampunan, kebencian, amarah, dan dendam tumbuh menjadi
kekuatan beracun yang merusak hati yang damai. Itu
sebabnya Ibrani 12:15 menyatakan: “Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia
Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit
yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.” Akar yang pahit
inilah yang menjadikan sumber segala penyakit yang merusak tubuh. Hati yang
dipenuhi dengan dendam, hati yang dipenuhi dengan amarah, hati yang dipenuhi
dengan permusuhan. Demikianlah hati yang memendam akar pahit, yang akan
bertumbuh subur menjadi tumbuhan kepahitan. Padahal Allah telah mendamaikan
hidup manusia dengan diri-Nya sendiri, agar akar kepahitan itu tidak muncul
dalam hidup manusia.
Itu sebabnya,
Ibrani 12:14 mengingatkan agar kita senantiasa hidup damai dengan semua orang.
Seberapapun kesalahan orang lain terhadap kita, tentu tidak sebanding dengan
dosa kesalahan kita di hadapan Tuhan. Kalau Tuhan Allah saja mau berkenan
mengampuni kita, mengapa kita tidak? Yesus Kristus yang bangkit adalah jalan
pengampunan kita dengan Allah Bapa, yang memberikan damai dan sejahtera bagi
kita.
Memang mengampuni membutuhkan proses yang
tidak mudah, tetapi mengampuni bukanlah suatu yang tidak dapat kita lakukan.
Karena kalau kita tidak mau mengampuni orang lain, itu akan menimbulkan akar
pahit, yang berujung pada kerusakan segala sesuatu dalam hidup kita. Dosa harus
dilawan dengan kekudusan. Tidak mau mengampuni harus dilawan dengan mau
mengampuni. Karena salah satu hidup dalam kekudusan adalah mengampuni. Pada
saatnya, kita akan pada titik di mana kita benar-benar mengampuni orang yang
bersalah kepada kita, dan di situlah akar kepahitan sudah tercabut dan tidak
akan bertumbuh menjadi tumbuhan pahit.
Mari kita berproses menjadi pribadi yang
mau mengampuni, yang tidak akan menyimpan kesalahan orang lain, tidak akan
mendendam, tidak membiarkan akar kepahitan tumbuh dalam diri kita. Yesus yang
bangkit, telah menjadi jalan pengampunan kita. Marilah kita menjadi orang yang
mudah mengampuni dan menerima sesama kita seperti diri kita sendiri. Jika saat
ini kita mengingat kesalahan orang lain terhadap kita, marilah kita mengambil
waktu hening sejenak, untuk memohon doa pengampunan kepada Tuhan, supaya kita
dimampukan mencabut akar kepahitan dalam hati kita. Marilah kita memohon agar
dapat mengampuni sebagaimana Tuhan Yesus yang telah mengampuni kita. Amin.
8.
Doa Syafaat
9.
Nyanyian: KJ 424: 1-3
Yesus menginginkan daku
Yesus menginginkan daku bersinar bagi-Nya,
di mana pun 'ku berada, 'ku mengenangkan-Nya.
Refrein
Bersinar,
bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar,
bersinar, aku bersinar terus.
Yesus menginginkan daku menolong orang lain,
manis dan sopan selalu, ketika 'ku bermain.
Ku mohon Yesus menolong, menjaga hatiku,
agar bersih dan bersinar meniru Tuhanku.
Klik disini untuk mendownload