Bahan Persekutuan Doa 1 Masa Raya Paskah 2019

RENDAH HATI SEPERTI YESUS

1.      Saat Teduh Bersama

2.     Nyanyian: NKB 122:1-3

KUINGIN BERPERANGAI

Ku ingin berperangai laksana Tuhanku,
lemah lembut dan ramah, dan manis budiku.
Tetapi sungguh sayang, ternyata ‘ku cemar
Ya Tuhan, b’ri ‘ku hati yang suci dan benar.

‘Ku ingin ikut Yesus, mencontoh kasih-Nya,
menghibur orang susah, menolong yang lemah.
Tetapi sungguh sayang ternyata ‘ku cemar
Ya Tuhan, b’ri ‘ku hati yang suci dan benar.

Ya sungguh, Jurus’lamat, cemarlah hatiku,
dan hanya ‘Kau yang dapat menghapus dosaku,
supaya k’lak di sorga ‘ku pandang wajah
-Mu
dan aku jadi sama laksana diri
-Mu.


3.     Pembacaan Mazmur (Mazmur 149:1-9)

4.     Nyanyian: KJ 424:1-2


yesus menginginkan daku

Yesus menginginkan daku bersinar bagi-Nya,
di mana pun ‘ku berada, ‘ku mengenangkan-Nya.

Refrein:
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.

Yesus menginginkan daku menolong orang lain,
manis dan sopan selalu, ketika ‘ku bermain.


5.     Doa

6.     Pembacaan Alkitab (Matius 3:13-17)

7.      Renungan

Suatu ketika, di sebuah lapangan parkir, seorang bapak berpenampilan biasa bertanya kepada supir truk yang tengah memarkir kendaraanya. ”Bagaimana keadaan anakmu? Sudah semakin sehatkah setelah kemarin pulang dari rumah sakit?” Supir truk itu menjawab, ”Sudah pak terimakasih untuk perhatiannya.” Cerita ini biasa-biasa kalau kita tidak mengenal siapa yang berbicara dengan supir truk itu. Dia adalah James H. Blanchard, CEO perusahaan besar tempat supir truk itu bekerja. Percakapan mereka menunjukkan seakan tidak ada perbedaan di antara mereka. Melalui percakapan sederhana itu kita bisa menemukan adanya kerendahan hati.

Kerendahan hati adalah salah sifat atau karakter penting manusia, tetapi yang semakin langka. Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Rendah diri adalah minder, merasa diri kecil dan tidak berarti. Tampilan luarnya malu-malu, menundukkan kepala, dan penuh dengan kecemasan. Rendah diri merupakan kelemahan.
Sebaliknya rendah hati justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa dengan tulus mengakui dan menghargai orang lain.
Alkitab dipenuhi dengan nasihat agar umat Tuhan memiliki kerendahan hati. Beberapa di antaranya:
§  Amsal 11:2 ”Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.”
§  Mazmur 25:9 ”Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.”
§  Efesus 4:2 ” Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.”

Rendah hati adalah lawan sombong. Sombong adalah upaya meninggikan diri. Merasa diri besar, hebat. Dengan kerendahan hati kita memiliki kesadaran bahwa hidup yang kita jalani adalah anugerah Tuhan semata-mata. Kalau kita berkedudukan tinggi, itu anugerah Tuhan. Kalau kita memiliki kekayaan yang banyak, itu anugerah Tuhan. Kalau kita memiliki wajah yang tampan atau cantik, itu anugerah Tuhan. Kalau kita memiliki talenta khusus, itu anugerah Tuhan.

Kerendahan hati diperlihatkan Yesus ketika Ia hendak dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis. Baptisan Yohanes untuk pertobatan dan pengampunan dosa (Mat. 2:11). Itu berarti Yesus seakan-akan mengaku diri-Nya berdosa. Karena itu, Yohanes yang tahu siapa Yesus mengatakan: ”Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu” (Mat. 3:14). Ia tahu ia tidak layak membaptis Yesus. Tetapi apa jawab Yesus? Pada ayat 15 dikatakan: ”Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Mengapa Yesus bersikap rendah hati? Apakah Ia ingin mendapatkan pujian? Tentu saja tidak. Yesus melakukan itu bukan untuk dipuji, tetapi untuk memuliakan Tuhan.

Persoalannya, bagaimana supaya kita menjadi pribadi yang rendah hati? Mungkin kita bisa belajar dari kiat sederhana yang disampaikan oleh bunda Teresa. Menurut bunda Teresa, orang akan menjadi rendah hati

Tidak perlu berbongok-bongkok, supaya hatinya lebih rendah dari orang lain. Ibu Teresa pernah mengatakan, kiat-kiat menjadi rendah hati. Beberapa di antaranya adalah:

§  Mengurus urusan sendiri. Ketika orang yang mengurus urusan kita, dan kita tahunya sudah beres, maka kita tidak akan menghargai pekerjaan orang.
§  Tidak ingin mencampuri urusan orang lain. Sebab dengan mengurusi urusan orang lain, membuat kita membanding-banding diri kita dengan orang lain.
§  Menerima pertentangan dan kritik dengan senang hati. Kritik dilihat sebagai alat menumbuhkan. Maka dengan menerima itu, kita akan berterima kasih untuk setiap kritik yang ada
§  Tidak mengingat-ingat kesalahan orang lain. Dendam senantiasa membuat kita ingin membalas. Pembalasan dilakukan karena kita merasa saya lebih benar, menjadi korban, merasa dizolimi.
§  Tidak berusaha agar dikasihi dan dikagumi secara istimewa. Lakukankan segala tanggung jawab dengan sebaik-baiknya, bukan demi apresiasi orang lain.
§  Selalu memilih yang tersulit. Kesulitan yang berhasil kita selesaikan akan membawa pada syukur. Hidup dalam kemudahan membuat kita kurang bersyukur kala kesulitan datang.

Dengan rendah hati, kita mengikuti jalan Yesus. Amin.


8.     Doa Syafaat

9.     Nyanyian: KJ 424:3-4


yesus menginginkan daku

Ku mohon Yesus menolong menjaga hatiku.
agar bersih dan bersinar meniru Tuhanku.

Refrein:
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.

Aku pun ingin bersinar dan melayani-Nya,
hingga di sorga ‘ku hidup senang bersama-Nya.




[asp]

Klik disini untuk mendownload